Papua Membara, Ical Minta Pancasila Jadi Pelajaran Wajib di Sekolah


Kamis, 20/10/2011 16:54 WIB 

Jakarta - Papua Barat membara gara-gara dideklarasikannya Papua Merdeka dan pengibaran bendera Bintang Kejora di Abepura, Jayapura. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengecam hal itu dan meminta Pancasila menjadi pelajaran wajib di sekolah-sekolah.


"Saya ingin Pancasila menjadi mata pelajaraan wajib di sekolah-sekolah. Karena anak-anak pada masa kini dicekoki oleh pandangan-pandangan global dan merasa bahwa Pancasila tidak sesuai dengan nilai globalisasi," ujar Aburizal atau Ical.

Ical mengatakan itu dalam seminar tentang Sosialisasi Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di kantor DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (20/10/2011). Ucapan Ical itu disambut tepuk tangan sekitar 160 peserta seminar.

Ical mengaku kaget dengan dideklarasikannya Papua Merdeka dan pengibaran Bintang Kejora. Dia meminta pemerintah agar bertindak tegas sesuai UU yang berlaku.

Mantan Menko Kesra ini juga meminta pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan di Papua tersebut menyadari perbuatannya dan kembali ke pangkuan NKRI.

Ical menilai, Papua Merdeka terjadi karena kurangnya sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Ical, Indonesia akan tercerai-berai apabila Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika tidak diaplikasikan dalam kehidupan. Karena itu Ical meminta Pancasila menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah.

"Pancasila sebagai ideologi Indonesia adalah mutlak sehingga tidak ada lagi warna-warni bendera lain selain merah dan putih," kata Ical.

Pendeklarasian Papua Merdeka terjadi saat diselenggarakannya Kongres Rakyat Papua III di Abepura Jayapura, pada 16-19 Oktober kemarin. Acara itu kemudian dibubarkan aparat. Ratusan orang pun diamankan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: