 |
| Suasana para pengunjung di warnet Baliem-net - Dok Jubi. |
Yahukimo, - Akibat buruknya jaringan internet di Kabupaten Yahukimo, khususnya ibu kota kabupaten, Dekai, beberapa warga memplesetkan sebutan Dekai sebagai singkatan dari "daerah ketinggalan informasi".
Salah satu warga, Steven, mengatakan kebanyakan orang Dekai menjadikan istilah tersebut, karena kekesalan mereka terhadap sulitnya mengakses internet.
"Ini wilayah paling buruk koneksi internet dan biayanya juga mahal," katanya, Minggu (17/12/2017).
Padahal menurutnya, di Yahukimo ada tower Internet Service Provider (ISP) Telkomsel, dan tower milik pemerintah dengan akses jaringan 2G (edge).
"Jaringan ini malah hanya bisa dipakai melihat notifikasi sejumlah media sosial. Satu-satunya pilihan warga yaitu warung internet (warnet) yang memakai jaringan satelit," katanya.
Salah satu pelanggan warnet Dekai-net, Leo Soma, juga mengeluhkan buruknya jaringan internet, kendati memakai jasa warnet.
"Saya datang untuk mencari materi makna Natal di 2017. Sudah dari pukul 7 malam, sampai habis waktu sewa, hanya dapat tiga materi Natal," keluhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Yahukimo, Yahik Suhuniap, di Jakarta, Rabu (27/9/2017), kepada Antara, mengatakan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan bersama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), akhirnya disetujui pemasangan lima Base Transceiver Station (BTS) dan lima unit internet di Yahukimo 2017 ini.
"Tiga BTS akan kami pusatkan di Distrik Dekai yaitu di tempat-tempat yang selama ini belum terkoneksi jaringan telekomunikasi, seperti di Logpon. Satunya lagi di pelabuhan, dan di area jalan tembus ke Kabupaten Pegunungan Bintang," ujarnya.
Namun, hingga kini, apa yang dikatakan Kepala Kominfo Kabupaten Yahukimo tersebut, belum berjalan atau terealisasi sampai akhir tahun 2017. (*)
Diambil dari www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Post a Comment