SERUAN AKSI !!!


Salam Pembebasan...

“PBB dan Indonesia Segera Mengakui Kedaulatan Negara West Papua”

Sejarah buram keterlibatan Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] dalam mengkebiri hak-hak demokratis Rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri sebagai sebuah Negara-Bangsa, telah mengakibatkan terjadinya pelanggaran berat terhadap Hak Asasi Manusia [HAM] Rakyat Papua hingga saat ini.  Yang mana, dalam penandatanganan New York Agreement (Persetujuan New York) antara Indonesia dan Belanda yang disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, U Thant dan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Ellsworht Bunker pada tanggal 15 Agustus 1962. New York Agreement (Persetujuan New York) adalah suatu kesepakatan yang tidak sah, baik secara yuridis maupun moral. Persetujuan New York itu membicarakan status wilayah dan nasib Bangsa Papuat, namun di dalam prosesnya tidak pernah melibatkan wakil-wakil resmi bangsa Papua.

Sejak 1 Mei 1963, bertepatan dengan berakhirnya masa pemerintahan Unites Nations Temporrary Executive Administratins (UNTEA) atau Pemerintahan Sementara PBB di Papua, kemudian menyerakan kekuasaanya kepada Indonesia, selanjutnya pemerintah Indonesia mulai menempatkan pasukan militernya dalam jumlah besar di seluruh Tanah Papua, akibatnya hak-hak politik dan Hak Asasi Manusia dilanggar secara tidak wajar.

Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) 1969 dilaksanakan  dengan cara lokal Indonesia, yaitu musyawarah oleh 1025 orang dari total 600.000 orang dewasa laki-laki dan perempuan. Sedangkan dari 1025 orang yang dipilih untuk memilih, hanya 175 orang saja yang menyampaikan atau membaca teks yang telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia.

Berkaitan dengan proses pengabaikan hak-hak politik Rakyat Papua untuk secara adil dan jujur dalam menentukan nasib sendiri oleh PBB pada PEPERA 1969. Dan jalan keluar dari penyelesaian kompleksitas persoalan di Papua saat ini. Maka bertepatan dengan kunjungan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon ke Indonesia, kami Aliansi Mahasiswa Papua menyatakan sikap politik kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut :

  • Segera Mengakui Kedaulatan Negara West Papua yang telah merdeka 1 Desember 1961 dengan jalan memberikan ruang kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri kepada Rakyat Papua.
  • Segera mendesak Indonesia untuk menarik Pasukan Militer (TNI/POLRI) Organik dan Non-Organik dari seluruh Tanah Papua.
  • Segera mendesak Indonesia untuk membuka akses bagi Media Internasional untuk masuk ke Papua.
Demikian maksud aksi ini, dukungan Rakyat Indonesia akan sangat membantu terwujudnya demokratisasi di Papua.
Salam Pembebasan

Menjadi tugas kita Mahasiswa Papua untuk berjuang sesuai potensi perlawanan yang kita miliki. Oleh karena itu kami dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) akan mengadakan Aksi untuk menyikapi persoalan status Papua sebagai sebuah Negara-Bangsa. Maka, kami menyerukan kepada seluruh Kawan-kawan Mahasiswa/i Papua yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk dapat berpartisipasi dalam Aksi yang akan dilakukan pada :

Hari/Tanggal             : Kamis, 22 Maret 2012
Waktu                        : 08.30-selesai
Titik Kumpul             : 1. Asrama Mahasiswa Papua “Kamasan I” Yogyakarta
                                      2. Depan Asrama Puncak Jaya
Rute                           : Bundaran UGM-Kantor POS ( Nol Kilometer )

Demikian Seruan Aksi ini kami buat, atas perhatian, partisipasi dan kehadiran Kawan-Kawan, kami ucap jabat erat.


Salam Pembebasan! “Bersama Kebenaran Sejarah Sang Bintang Kejora”

Yogyakarta, 20  Maret 2012
Humas Aksi
ANDY.P

Cp : 08213735058 (Andi)




“Jika hatimu bergetar dan marah atas penindasan terhadap Rakyat dan Bangsa Papua, maka Anda adalah Sahabat-Sejatiku”


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar:

Phaul Heger said...

FREE WEST PAPUA, MAJU DAN LAWAN, BERJUANG TERUS SAMPAI PAPUA MERDEKA.....
SALAM REVOLUSI