Sebelumnya pada
tanggal 26 Januari, Solidaritas Untuk Papua (SUP) telah mnggelar Aksi Unjukrasa. Aksi yang digelar adalah terkait dengan situasi di Papua khususnya
di kabupaten Paniai. Yang mana sampai dengan saat ini situasi masyrakat masih
trauma dengan penyerangan aparat pada tanggal 19 desember 2011 dan selanjutnya
hingga saat ini empat kampung telah diduduki oleh aparat keamanan sedangkan
warga masyarakat penghuni kampung tersebut mengungsi ke tempat yang lain.
Terkait dengan
situasi ini maka SUP menggelar unjuk rasa dan berlanjut dengan melakukan jumpa
pers. Agar apa yang terjadi di Papua terutama di Kabupaten Paniai mendapat
respon dari pemerintah pusat.
Adapun jumpa
pers digelar sekitar pukul 10.00 WIB di asrama mahasiswa Kamasan 1 Yogyakarta.
Dalam jumpa pers
tersebut ada beberapa poin yang dicatat antara lain :
-
Peristiwa yang terjadi membuat timbulnya berbagai
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi dan tidak pernah terselesaikan
-
Perhatian Pemerintah Pusat dan Daerah terkesan
membiarkan persoalan ini berlanjut.
-
Tidak ada perhatian serius dari pusat maupun daerah
untuk selesaikan persoalan ini.
-
Tuduhan kepada TPN/OPM sebagai kelompok yang harus di
kejar ternyata masyarakat kampunglah yang diserang dan terusir keluar dari
tanahnya.
-
Berbagai persoalan di Papua telah lama terjadi bahkan
sejak 1961 hingga kini dan ini hadirkan banyak luka, yang bila tidak diobati
dengan baik akan melahirkan konflik selanjutnya.
Dan Oleh karenanya, kami dari Solidaritas Untuk Papua (SUP)
menyatakan sikap :
- Hentikan Kekerasan Militer Indonesia di seluruh Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Paniai
- Hentikan Kekerasan Militer Indonesia di seluruh Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Paniai
- Hentikan perampasan Tanah rakyat di Kabupaten Paniai,
- Tarik Militer Organik dan Non-Organik dari Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Paniai,
- SBY– Boediono HARUS bertanggung jawab atas tindakan kekerasan Militer Indonesia di Papua, khususnya di Kabupaten Paniai, dan
- Berikan jaminan keamanan bagi Rakyat Paniai untuk kembali menempati tempat tinggal mereka.
Dalam jumpa pers
ini ada beberapa wartawan lokal maupun nasional yang ikut meliput dan menyimak
jalan kegiatan inji. Kami berharap juga untuk media agar dapat mempublikasikan
apa yang terjadi agar apa yang terjadi disana segera mendapat perhatian dan
respon. (PH)
0 komentar:
Post a Comment