Ilustrasi kecelakaan tahun 2014 di Johannesburg – enca.com. |
Johannesburg, – Libur Hari Buruh dikejutkan oleh lonjakan
jumlah kematian akibat lalu lintas di jalan hingga mencapai 237 jiwa di
seluruh Afrika Selatan, demikian Menteri Perhubungan Dipuo Peters pada
Selasa (3/5).
Kematian tahun ini naik lebih dari 40 persen, dibandingkan dengan
tahun lalu, kata menteri di dalam laporan terkininya mengenai korban
jiwa lalu-lintas selama liburan Hari Buruh.
Menteri tersebut mengatakan kematian di jalan raya itu terutama
terjadi akibat orang mengemudi dalam keadaan mabuk, ngebut, sembrono dan
lalai serta menerobos jalur pembatas.
“Saya sangat terkejut oleh empat tabrakan besar yang menewaskan tak kurang dari 30 orang di seluruh negeri ini,” kata Dipuo Peters.
Dalam salah satu tabrakan besar di Randfontein, Gauteng, 15 orang tewas ketika satu truk bertabrakkan dengan taksi busmini.
Di Cape Barat, lima orang tewas ketika satu SUV menabrak sedan di
George, kata Xinhua –yang dipantau yang dipantau Rabu (4/5/2016).
Di Provinsi Limpopo, sembilan orang, termasuk tujuh mahasiswa dari
Wits University di Johannerburg, meninggal ketika satu busmini menabrak
mobil gandengan di dekat Nylplaza di Mokopane.
Dalam tabrakan empat mobil di satu jalan raya di antara London Timur dan Mooiplaas di Cape Timur, satu orang tewas.
Kecelakaan itu terjadi meskipun ada jaminan keselamatan di jalan, dan
polisi mensahkan kebijakan non-toleransi dan tanpa belas kasih kepada
pelanggar peraturan lalu-lintas.
Kematian di jalan adalah fenomena yang sering terjadi, terutama
selama hari libur, di Afrika Selatan, yang termasuk di antara negara
yang memiliki angka kematian di jalan paling tinggi.
Negara tersebut, rata-rata, menghadapi lebih dari 700.000 kecelakaan
yang merenggut tak kurang dari 14.000 jiwa per tahun, demikian data
resmi dari pemerintah negeri itu.(*)
Sumber : tabloidjubi.com
0 komentar:
Post a Comment