Foto: Doc AMP |
Hati tak bersuara bagai beban semakin hangat
Air mata mengalir bagai mengalirkan darah
Seraya dunia dalam hening
Hari yang Kau (Tuhan) janjikan pun tiba
Tanpa simponi dan suara bagai angin
Yang datang menyambar badan menusuk di sanubari ini
Ohh Tuhan…!
Apakah ini kenyataan yang terjadi untuk kami bangsa West Papua?
Apakah ini yang Kau berikan dengan tidak memberikan sapaan-Mu?
Tuhan, kami tidak sanggup kehilangan Figur pejuang ini
Kami tidak sanggup menerima kenyataan ini
Hari itu, tepat tanggal 8 Maret 2015
Kami dengan kecewa mendengar kabar yang menyakitkan
Kami kehilangan Figur pejuang Papua Merdeka
Comrade Rinto Kogoya
Sungguh!
Hari ini, bangsa-Mu menangis akan keadilan-Mu
Bangsa-Mu rindu akan kemerdekaan bagi bangsa West Papua
Mengapa harus kau ambil lagi Figur ini?
Mengapa harus seperti ini lagi?
Kami terus ditindas dan dimarginalkan
Oleh bangsa Kolonial ini
Bangsa yang tidak mencintai hidup damai bagi bangsa West Papua
Ohh Tuhan!
Air mata terus mengalir bagai air yang mengalirkan darah
Air mata ini mengalir menyimpan luka dan sukma yang dalam
Kami sadar dan kami mengerti
Bahwa hidup ini akan berjalan sama seperti agugerah-Mu yang ilahi
Sungguh!
Bagimu Comrade Rinto Kogoya
Kau adalah pahlawan bagi kami
Kau adalah senjata bagi pembebasan bangsa West Papua
Demi figur-figur baru yang akan bangkit
Melawan kemelaratan bangsa West Papua
Selamat jalan Comrade Rinto Kogoya!
Colonial land, 09/03/2015, 05:28 am
From your friend
Papuan Student Alliance Committee of Yogyakarta
0 komentar:
Post a Comment