Hasil rekapitulasi suara Simulasi Referendum di asrama Papua Kamasan I Yogyakarta.(foto seluler T. Yikwa |
AMP YOGYA, Rabu (09/07) Ratusan mahasiswa Papua di Yogyakarta dalam komando AMP komite kota Yogyakarta menggelar simulasi referendum tepat pada hari pemilihan umum presiden dan wakil presiden Republik Indonesia di asrama Papua Kamasan I Yogyakarta.
Dalam acara ini ada dua pilihan dalam pemilu ala mahasiswa Papua ini, yakni memilih Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau Negara West Papua (memilih Papua merdeka).
Ketua AMP komite kota Yogyakarta menjelaskan, pemilihan ini dibuat untuk menunjukkan kepada dunia apa isi hati rakyat Papua yang sebenarnya.
Pemilihan dimulai dengan menghadirkan saksi dari Indoensia 2 orang, saksi dari Papua 2 orang, dan dari PBB sebagai pengawas 2 orang. "Kami menghargai setiap pilihan mahasiswa Papua. Mau pilih Indonesia atau mau pilih Papua, terserah. Mau Golput juga boleh. Kami tidak seperti Indonesia yang mengintimidasi, meneror, menekan peserta Pepera tahun 1969 untuk memilih ikut Republik Indonesia," jelas Jefrry, ketua AMP komite kota Yogyakarta dalam sambutan di awal simulasi referendum.
Ratusan mahasiswa ikut memilih. Berdasarkan rekapitulasi suara di akhir pemilihan, ada 201 orang mahasiswa Papua yang ikut dalam pemilihan ini. Sebanyak 200 orang memilih Papua menentukan nasib sendiri alias merdeka. Hanya satu orang yang memilih Indonesia. "Ini sebenarnya gambaran bagaimana isi hati sebenarnya orang Papua bila referendum dibuat tanpa ada paksaan dan intimidasi. Dimana hampir semua orang Papua menginginkan Papua merdeka," jelas Lena, anggota AMP kota Yogyakarta, di akhir rekapitulasi. (Amp yk)
1 komentar:
tapi mbok demonya itu di papua sana saja to. jogja yang aman nyaman malah sering di jadikan demo
Post a Comment