Hadiri Pagelaran Budaya Papua, Dalam Rangka Memperingati 35 Tahun Mambesak

Gerakan kebangkitan Seni dan Budayan Papua Barat yang di pelopori oleh Arnol Aap, Sam kapisa dan kawan-kawan mahasiswa uncen di Jayapura. Gerakan mahasiswa yang bergerak di seni dan budaya ini lahir pada tahun 1972 yang dimulai dari gereja-geraja, panggung hingga terakhir di RRI nusantara lima Jayapura. Gerakan ini tumbuh dan berkembang, yangn kemudian pada tanggal 15 Agustus 1978 menjadikan hari jadi mambesak. Musik ini oleh Sam Kapisa dan Arnold Aap mengganggap sebagai musik yang suci sehingga mereka menamainya Mambesak, Nuri, yang menurut orang Biak adalah burung suci, tujuannya adalah untuk menghibur hati masyarakat Papua yang sedang di intimidasi, di aniaya, di perkosa dan di binasakan. Musik-musik mambesak memberikan kekuatan perlawanan rakyat Papua dan mengembalikan jadi diri sebagai komunitas yang beda dari bangsa Indonesia.


Gerakan Mambesak memberikan ispirasi yang kuat dan membangkitan nasionalisme bangsa Papua, sehingga perlawananpun semakin lama mulai menguat di daerah-derah Papua lainnya. Namun sayang, karena oleh pemerintah Indonesia menganggapnya gerakan ini sangat berbahay sehingga mereka menangkap Arnol Ap dan membunuhnya tanpa alasan politik dan keamanan yang jelas terhadap kesalahan yang di Lakukan oleh Al arnol Ap. Gerakan ini melahirkan protes besar-besar bangsa Papua atas kehadiran Indonesia, dengan melakukan Suaka politik dan pengungsian besar-besaran.

Di Jayapura sekitar 800 Masyarakat Papua melakukan pelarian ke Perbatasan Indonesia – PNG sebagai protes mereka atas sikap tidak manusiawi Indonesia terhadap bangsa Papua Barat. Sementara di Jakarta, Simon Otis Piaref, Johannes Rumbiak, Jopie Rumanjau dan Loth Sarakan, mempertanyakan nasib Arnold Ap ke DPR-RI, karena dikejar-kejar maka mereka melakukan lompat pagar dan meminta suaka politik di kedutaan Belanda. Sikap yang diambil oleh Simon O Piaref dan kawan-kawan ini, adalah sikap protes atas sikap dan tindakan Indonesia yang tidak manusiawi di tanah Papua Barat. Pada hari yang sama sekitar 300 masyarakat Papua melakukan long mark mengatar mayat Al. Arnol Ap dari Jayapura menujuh tanah hitam, tempat peristerahatan terakhir Al. Arnold Ap.[AMP]

Untuk itu, dalam rangka memperingati 35 tahun lahirnya Mambesak yang juga sebagai hari budaya Bangsa Papua yang jatuh pada tanggal 15 Agustus 2013 ini, maka kami mengajak seluruh kawan - kawan Mahasiswa Papua dan Rakyat Papua yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat hadir dan ikut terlibat dalam aksi pagelaran budaya Papua yang rencanya akan kami laksanakan pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 14 Agustus 2013
Jam          : 18.00 - Selesai
Tempat       : Titik Nol KM (Depan Gedung Agung)

Demikian Seruan ini kami keluarkan, kepada seluruh elemen Rakyat Papua yang berdomisili di Daerah Istimewah Yogyakarta agar dapat terlibat dalam kegiatan ini.

Yogyakarta, 12 Agustus 2013


Penanggung Jawab
 Aliansi Mahasiswa Papua [AMP]Komite Kota Yogyakarta

NB : Bagi kawan - kawan yang hendak membawakan lagu, tari-tarian, puisi dan teatrikal menyangkut kebudayaan dan kondisi Papua saat ini, secara kelompok maupun individu, maka kawan-kawan silahkan menghubungi kawan-kawan di bawah ini : 

1.Jed Lod 

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: