Paniai – Aktivis keagamaan mencatat enam puluh warga desa di Kabupaten Paniai, Papua, tewas dalam pengungsian.
Juru Bicara Biro Perdamaian dan Keadilan Gereja Kemah Injil Kingmi
Papua Daerah Paniai Agus Mote mengatakan, mereka mengungsi setelah
Kepolisian Paniai membakar desa di sana. Aksi itu dilakukan saat
polisi mencari pelaku penembakan. Polisi menuding Organisasi Papua
Merdeka sebagai pelakunya dan bersembunyi di desa tersebut.
“Pada waktu itu desa Uwamani, desa Badawo, desa Yagiyo mereka takut baru pergi mengungsi di tempat lain. Lalu ada yang mati di tempat orang lain, ada yang mati di jalanan, ada yang mati di kampungnya sendiri, berjumlah 63 orang. Lalu ada yang melahirkan anak di perjalanan, sehingga yang lahirkan anak dijalanan itu 12 orang.”
Juru Bicara Biro Perdamaian dan keadilan Gereja Kemah Injil Kingmi Papua Daerah Paniai Agus Mote menambahkan akibat aksi polisi itu ribuan warga menjadi pengungsi.
“Pada waktu itu desa Uwamani, desa Badawo, desa Yagiyo mereka takut baru pergi mengungsi di tempat lain. Lalu ada yang mati di tempat orang lain, ada yang mati di jalanan, ada yang mati di kampungnya sendiri, berjumlah 63 orang. Lalu ada yang melahirkan anak di perjalanan, sehingga yang lahirkan anak dijalanan itu 12 orang.”
Juru Bicara Biro Perdamaian dan keadilan Gereja Kemah Injil Kingmi Papua Daerah Paniai Agus Mote menambahkan akibat aksi polisi itu ribuan warga menjadi pengungsi.
Sebelumnya, polisi membakar hangus markas Organisasi Papua Merdeka
di Kabupaten Paniai. Warga menuding polisi juga menjarah kebun dan
ternak mereka di tiga kampung. Peristiwa ini terjadi sejak akhir tahun
lalu hingga Februari kemarin.
Sumber : http://www.kbr68h.com
0 komentar:
Post a Comment