Tuntut pengakuan "kemerdekaan Papua" yang diproklamasikan tanggal 1 Desember 1961.
AMP .Peringatan 50 tahun proklamasi Papua Barat atau West Nieuw Guinea juga diperingati di Yogyakarta. Dengan menggelar demonstrasi. Lokasinya di depan Asrama Papua, di Jalan Kusumanegara.
Dalam aksi tersebut, masyarakat Papua di Yogyakarta menuntut Pemerintah Indonesia dan 'sekutunya' segera mengakui "kemerdekaan West Papua" yang diproklamasikan tanggal 1 Desember 1961.
"Bila masih ragu dengan aspirasi orang Papua yang menginginkan kemerdekaan, Pemerintah bisa membuktikannya dengan malakukan referendum bagi Rakyat West Papua," kata, Martinus, seorang aktivisis
mahasiswa Papua di Yogyakarta, Kamis 1 Desember 2011.
Para peserta aksi ini kebanyakan adalah mahasiswa Papua yang sedang belajar di Yogya. Aksi berlangsung sekitar lima jam dan berjalan damai, di bawah pengawasan aparat kepolisian.
Tidak ada pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) "bintang kejora". Namun sebagian peserta aksi tampak memakai atribut OPM bintang kejora sebagai ikat kepala mereka. Sedangkan, sebagian peserta tampil dengan pakaian adat masyarakat Papua lengkap dengan busur dan anak panah.
Dari isi pernyataaan mereka yang dibagikan dalam aksi tersebut, jelas sekali bahwa peserta aksi tak menginginkan lagi Papua berada di dalam NKRI. Martinus menegaskan, tuntutan rakyat Papua adalah agar Pemerintah Indonesia mengembalikan harkat dan harga diri rakyat Papua.
Disebutkannya, rakyat Papua sudah tak ingin lagi isu-isu murahan yang ditawarkan Pemerintah NKRI seperti pelaksanaan otonomi khusus di Papua, dan UP4B perundingan damai, dialog nasional atau apapun namanya.
Dalam aksi itu, para mahasiswa Papua ini juga menuntut agar Pemerintah Indonesia menarik personel militer organik dan nonorganik yang saat ini berada di Papua. Mereka juga menuntut segala bentuk kekerasan terhadap rakyat Papua dihentikan.
Pernyataan sikap
Dalam aksi tersebut, masyarakat Papua di Yogyakarta menuntut Pemerintah Indonesia dan 'sekutunya' segera mengakui "kemerdekaan West Papua" yang diproklamasikan tanggal 1 Desember 1961.
"Bila masih ragu dengan aspirasi orang Papua yang menginginkan kemerdekaan, Pemerintah bisa membuktikannya dengan malakukan referendum bagi Rakyat West Papua," kata, Martinus, seorang aktivisis
mahasiswa Papua di Yogyakarta, Kamis 1 Desember 2011.
Para peserta aksi ini kebanyakan adalah mahasiswa Papua yang sedang belajar di Yogya. Aksi berlangsung sekitar lima jam dan berjalan damai, di bawah pengawasan aparat kepolisian.
Tidak ada pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) "bintang kejora". Namun sebagian peserta aksi tampak memakai atribut OPM bintang kejora sebagai ikat kepala mereka. Sedangkan, sebagian peserta tampil dengan pakaian adat masyarakat Papua lengkap dengan busur dan anak panah.
Dari isi pernyataaan mereka yang dibagikan dalam aksi tersebut, jelas sekali bahwa peserta aksi tak menginginkan lagi Papua berada di dalam NKRI. Martinus menegaskan, tuntutan rakyat Papua adalah agar Pemerintah Indonesia mengembalikan harkat dan harga diri rakyat Papua.
Disebutkannya, rakyat Papua sudah tak ingin lagi isu-isu murahan yang ditawarkan Pemerintah NKRI seperti pelaksanaan otonomi khusus di Papua, dan UP4B perundingan damai, dialog nasional atau apapun namanya.
Dalam aksi itu, para mahasiswa Papua ini juga menuntut agar Pemerintah Indonesia menarik personel militer organik dan nonorganik yang saat ini berada di Papua. Mereka juga menuntut segala bentuk kekerasan terhadap rakyat Papua dihentikan.
Pernyataan sikap
1 1 Referendum
2 Segera mengklisifikasi pelnggaran ham di papua oleh NKRI
3 3 Mendukung Penuh Peluncuran ( ILWP ) di mahlamah internasional
0 komentar:
Post a Comment